Rabu, 04 November 2009

kesabaran [chairil anwar]

Aku tak bisa tidur
Orang ngomong, anjing nggonggong
Dunia jauh mengabur
kelam mendinding batu
Dihantam suara bertalu-talu
Di sebelahnya api dan abu

Aku hendak berbicara
Suaraku hilang, tenaga terbang
Sudah! tidak jadi apa-apa!
Ini dunia enggan disapa, ambil perduli

Keras membeku air kali
Dan hidup bukan hidup lagi

Kuulangi yang dulu kembali
Sambil bertutup telinga, berpicing mata
menunggu reda yang mesti tiba

chairil anwar; maret 1943

Senin, 02 November 2009

take a bow

Oh, how about a round of applause?
Yeah, standing ovation? Ooh, oh yeah
Yeah y-yeah yeah

You look so dumb right now
Standing outside my house
Trying to apologize
You?re so ugly when you cry
Please, just cut it out

Don?t tell me you?re sorry 'cause you?re not
And baby when I know you?re only sorry you got caught

But you put on quite a show, really had me going
But now it?s time to go, curtain?s finally closing
That was quite a show, very entertaining
But it?s over now
(But it?s over now)
Go on and take a bow

Grab your clothes and get gone
You better hurry up before the sprinklers come on
Talking? 'bout, ?Girl, I love you," "You?re the one"
This just looks like a rerun
Please, what else is on?

Don?t tell me you?re sorry 'cause you?re not
And baby when I know you?re only sorry you got caught

But you put on quite a show, really had me going
But now it?s time to go, curtain?s finally closing
That was quite a show, very entertaining
But it?s over now
(But it?s over now)
Go on and take a bow

Oh, and the award for the best liar goes to you
(Goes to you)
For making me believe that you could be faithful to me
Let's hear your speech out

How about a round of applause?
A standing ovation?

But you put on quite a show, really had me going
Now it?s time to go, curtain?s finally closing
That was quite a show, very entertaining
But it?s over now
(But it?s over now)
Go on and take a bow
But it's over now

first love

Everyone can see
There's a change in me
The all say I'm not the same
Kid I used to be

Don't go out and play
I'll just dream all day
They don't know what's wrong with me
And I'm too shy to say

It's my first love
What I'm dreaming of
When I go to bed
When I lay my head upon my pillow
Don't know what to do

My First love
He thinks that I'm too young
He doesn't even know
Wish that I coul show him what I'm feeling
Cause I'm feeling my first love

Mirror on the wall
Does he care at all
Will he ever notice me
Could he ever fall

Tell me Teddy Bear
Why love is so unfair?
Will I ever find a way
And answer to my pray

kangen

Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku

menghadapi kemerdekaan tanpa cinta

kau tak akan mengerti segala lukaku

kerna luka telah sembunyikan pisaunya.

Membayangkan wajahmu adalah siksa.

Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.

Engkau telah menjadi racun bagi darahku.

Apabila aku dalam kangen dan sepi

itulah berarti

aku tungku tanpa ap

titipan Allah (ws.rendra)

Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,

bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,

bahwa mobilku hanya titipan Nya,

bahwa rumahku hanya titipan Nya,

bahwa hartaku hanya titipan Nya,

tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya, mengapa Dia menitipkan padaku?

Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?

Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?

Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah

kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,


kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,

aku ingin lebih banyak harta,

ingin lebih banyak mobil,

lebih banyak rumah,

lebih banyak popularitas,

dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan,

Seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku.

Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika :

aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan

Nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih.

Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah...

"ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"